Jumat, 27 November 2009

Usaha yang penulis ceritakan berikut boleh kalau mau dijadikan sambilan nambah penghasilan atau mau dijadikan sebagai sekedar hobbies juga boleh. Cara beternak lele ini tidak ada hubungan dengan teknologi canggih sedikitpun. Modal yang dibutuhkan juga kecil, 300-500 ribu an perak.

Tapi syaratnya punya tanah/lahan yang kosong agak cukup luas, yaaa minimal 3 x 6 meter. Ikan lele ini cukup banyak penggemarnya di masyarakat, buktinya dapat kita lihat dari menjamurnya warung-warung pecel lele.

Untuk langkah awalnya, kita coba buat 1 kolam ukuran kecil 2m x 3m, gali tanah sedalam 30 cm, tanah galian urug-kan ke sekitar pinggir calon kolam. Terus beli terpal plastik yang banyak dijual di toko, seharga 50 ribuan (yang lebih mahal juga ada), tapi ini kualitasnya sudah cukup bagus.

Pasang terpal plastik ke lubang kolam yang telah digali, kedalaman tanah 30 cm, tinggi permukaan tanah (dengan tanah urug sebelumnya) naik kan jadi 20-30 cm lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Jadilah kolam kita yang berbiaya murah. Isilah dengan air jernih, biarkan selama 2-3 malam (jangan langsung ditaburi benih). Beri tanam-tanaman air juga bagus, semisal teratai, ganggang air, kangkung, dsb.

Langkah berikutnya adalah membeli benih ikan lele, dengan ukuran sebesar ibu jari orang dewasa, harganya sekitar 100-150 rupiah per ekor. Cobalah isi kolam tadi dengan 300-400 ekor benih ikan lele. Untuk makanannya dibutuhkan pakan ikan (pelet) lembut, sekitar 5000 rupiah per kg.

Sebulan mungkin menghabiskan sekitar 3 kg. Kalau ada sisa nasi makan malam/siang, masukkan saja ke kolam, biar menambah zat makanan. Agar ikan lele tumbuh dengan baik sebagian atas kolam sebaiknya diberi atap pelindung, sedangkan sebagian terkena cahaya langsung matahari.

Air dikondisikan alami seperti di rawa/sungai, perbanyak tanaman air. Jika di awal-awal menabur benih, sebagian ikan mati, jangan panik, ambil saja, buang. 3-4 hari berikutnya ikan akan bertahan hidup normal. Kini tinggal menunggu sekitar 3 bulan, ikan sudah cukp besar untuk bisa dipanen, dijual dengan harga sekitar 1000 rupiah per ekor.. Jangan lupa, perdalam ilmu memelihara ikan lele dengan menggali ilmu dari buku-buku di toko buku. (sumber: wirausahakita.blogspot.com)



PEMIJAHAN LELE DENGAN TEKNIK TRADISIONAL

Berikut ini tulisan keempat seri budi daya lele dari sepuluh seri. Seri keempat membahas persiapan dan proses pemijahan lele dengan tenik tradisional. Tulisan ini menguraikan langkah-langkah mengawinkan dan memijahkan lele.

Proses pemijahan di kolam pemijahan


Syarat kolam induk

1. Kolam dapat berupa tanah seluruhnya atau tembok sebagian dengan dasar tanah.
2. Luas bervariasi, minimal 50 m2.
3. Kolam terdiri dari dua bagian yaitu bagian dangkal (70%) dan bagian dalam (kubangan) 30% dari luas kolam. Kubangan ada di bagian tengah kolam dengan kedalaman 50-60 cm, yang berfungsi untuk bersembunyi induk, bila kolam disurutkan airnya.
4. Pada sisi-sisi kolam ada sarang peneluran dengan ukuran 30cm x 30cm x 25cm, dari tembok yang dasarnya dilengkapi saluran pengeluaran terbuat dari pipa paralon diamneter 1 inchi untuk keluarnya benih ke kolam pendederan.
5. Setiap sarang peneluran mempunyai satu lubang yang dibuat dari pipa paralon (PVC) ukuran kurang lebih 4 inchi untuk masuknya induk-induk lele.
6. Jarak antarsarang peneluran kurang lebih 1 m.
7. Kolam dikapur merata, lalu tebarkan pupuk kandang (kotoran ayam) sebanyak 500-750 gram/m2.
8. Airi kolam sampai batas kubangan, biarkan selama empat hari.

Kolam rotifera (cacing bersel tunggal)

1. Letak kolam rotifera di bagian atas dari kolam induk berfungi untuk menumbuhkan makanan alami ikan (rotifera).
2. Kolam rotifera dihubungkan ke kolam induk dengan pipa paralon untuk mengalirkan rotifera.
3. Kolam rotifera diberi pupuk organik untuk memenuhi persyaratan lingkungan tumbuh rotifera.
4. Luas kolam kurang lebih 10 m2.

Proses pemijahan

1. Siapkan satu pasang indukan per sarang; atau satu pasang per 2-4 m2 luas kolam (pilih salah satu).
2. Masukkan induk yang terpilih ke kubangan, setelah kubangan diairi selama empat hari.
3. Masukkan makanan yang berprotein tinggi setiap hari seperti cacing, ikan runcah, pelet dan semacamnya, dengan jumlah berat makanan 2-3% dari berat total ikan yang ditebarkan .
4. Biarkan sampai 10 hari.
5. Setelah induk dalam kolam selama 10 hari, air dalam kolam dinaikkan sampai 10-15 cm di atas lubang sarang peneluran atau kedalaman air dalam sarang sekitar 20-25 cm. Biarkan sampai 10 hari. Pada saat ini induk tak perlu diberi makan, dan diharapkan selama 10 hari berikutnya induk telah memijah dan bertelur. Setelah 24 jam, telur telah menetas di sarang, terkumpullah benih lele. Induk lele yang baik bertelur 2-3 bulan satu kali bila makanannya baik dan akan bertelur terus sampai umur lima tahun.
6. Benih lele dikeluarkan dari sarang ke kolam pendederan dengan cara: air kolam disurutkan sampai batas kubangan, lalu benih dialirkan melalui pipa pengeluaran.
7. Benih-benih lele berukuran 1-2 cm yang sudah dipindahkan ke kolam pendederan dengan kepadatan 60-100 ekor/m2 diberi makanan secara intensif.
8. Seekor induk lele dapat menghasilkan kurang lebih 2.000 ekor benih. Induk lele biasanya memijah sore hari atau malam hari.

Pemijahan di bak pemijahan secara berpasangan

Penyiapan bak pemijahan

1. Buat bak dari semen atau teraso dengan ukuran 1m x 1m atau 1m x 2m dan tinggi 0,6 m.
2. Bak dilengkapi kotak dari kayu ukuran 25cm x 40cm x 30cm tanpa dasar sebagai sarang pemijahan. Di bagian atas diberi lubang dan diberi tutup untuk melihat apakah ada telur dalam sarang. Bagian depan kotak/sarang pemijahan diberi enceng gondok supaya kotak menjadi gelap.
3. Sarang pemijahan dapat dibuat pula dari tumpukan batu bata atau ember plastik atau barang bekas lain yang memungkinkan.
4. Sarang bak pembenihan diberi ijuk dan kerikil untuk menempatkan telur hasil pemijahan.
5. Sebelum bak digunakan, bersihkan/cuci dengan air dan bilas dengan formalin 40% atau KMnO4 (dapat dibeli di apotik); kemudian bilas lagi dengan air bersih dan keringkan.

Pemijahan

1. Tebarkan satu pasang induk dalam satu bak setelah bak diisi air setinggi kurang lebih 25 cm. Sebaiknya airnya mengalir. Penebaran dilakukan pada jam 14.00–16.00.
2. Biarkan induk selama 5-10 hari, beri makanan intensif. Setelah kurang lebih 10 hari, diharapkan sepasang induk ini telah memijah, bertelur dan dalam waktu 24 jam telur-telur telah menetas. Telur-telur yang baik adalah yang berwarna kuning cerah.
3. Anak-anak lele yang masih kecil (stadium larva) tersebut diberi makan kutu air atau anak nyamuk dan setelah agak besar dapat diberi cacing dan telur rebus.

Pemijahan di bak pemijahan secara masal

Penyiapan bak pemijahan secara masal

1. Buat bak dari semen seluas 20 m2 atau 50 m2, ukuran 2m x10m atau 5m x 10m.
2. Di luar bak, menempel dinding bak dibuat sarang pemijahan ukuran 30cm x 30cm x 30cm, yang dilengkapi dengan saluran pengeluaran benih dari paralon berdiameter 1 inchi. Setiap sarang dibuatkan satu lubang dari paralon berdiameter 4 inchi.
3. Dasar sarang pemijahan diberi ijuk dan kerikil untuk tempat menempel telur hasil pemijahan.
4. Sebelum digunakan, bak dikeringkan dan dibilas dengan larutan desinfektan atau formalin, lalu dibilas dengan air bersih; kemudian keringkan.

Pemijahan

1. Tebarkan induk lele yang terpilih (matang telur) dalam bak pembenihan sebanyak dua kali jumlah sarang, induk jantan sama banyaknya dengan induk betina atau dapat pula ditebarkan 25-50 pasang untuk bak seluas 50 m2 (5m x 10m), setelah bak pembenihan diairi setinggi 1 m.
2. Setelah 10 hari induk dalam bak, surutkan air sampai ketinggian 50-60 cm, induk beri makan secara intensif.
3. Sepuluh hari kemudian, air dalam bak dinaikkan sampai di atas lubang sarang sehingga air dalam sarang mencapai ketinggian 20-25 cm.
4. Saat air ditinggikan diharapkan induk-induk berpasangan masuk sarang pemijahan, memijah dan bertelur. Biarkan kurang lebih 10 hari.
5. Sepuluh hari kemudian air disurutkan lagi, dan diperkirakan telur-telur dalam sarang pemijahan telah menetas dan menjadi benih lele.
6. Benih lele dikeluarkan melalui saluran pengeluaran benih untuk didederkan di kolam pendederan.

Pemijahan buatan

Cara ini disebut induced breeding atau hipofisasi yakni merangsang ikan lele untuk kawin dengan cara memberikan suntikan berupa cairan hormon ke dalam tubuh ikan. Hormon hipofisa berasal dari kelenjar hipofisa, yaitu hormon gonadotropin.

Fungsi hormon gonadotropin

1. Gametogenesis yaitu memacu kematangan telur dan sperma, disebut Follicel Stimulating Hormon. Setelah 12 jam penyuntikan, telur mengalami ovulasi (keluarnya telur dari jaringan ikat indung telur). Selama ovulasi, perut ikan betina akan membengkak sedikit demi sedikit karena ovarium menyerap air. Saat itu merupakan saat yang baik untuk melakukan pengurutan perut (stripping).
2. Mendorong nafsu sex (libido)


Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang ikan lele bisa disebabkan oleh bakteri, parasit atau bahkan cacing. Penyakit – penyakit yang sering dijumpai oleh para peternak ikan lele adalah cendawan, bintik putih, borok, cacingan serta trichodina.

Untuk terhindar dari kerugian besar, para petani ikan lele harus dapat mengendalikan penyakit – penyakit tersebut diatas dengan terlebih dahulu mengetahui penyebab dari penyakit tersebut serta gejala yang muncul sebelum pada akhirnya nanti mengetahui bagaimana caranya untuk menanggulanginya.

CENDAWAN

  1. Jenis yang dapat menyerang adalah saprolegnia dan achyla, dimana mereka sering dijumpai di perairan yang kaya akan bahan organik.
  2. Penyakit ini menyerang ikan lele yang sudah teruka atau yang sedang berada dalam kondisi lemah.
  3. Gejala yang ditunjukkan oleh ikan lele yang terserang oleh penyakit ini adalah bahwa pada sekitar lukanya banyak dijumpai serabut berwarna putih.
  4. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah : kepadatan tebar dikurangi dan air kolam ditaburi dengan garam dapur sejumlah 5 gram / m2.
  5. Beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
    Merendam ikan lele yang sakit ke dalam air PK berdosis 1 gram / 100 liter air. Proses perendaman dilakukan selama 30 menit. Jamur dapat dihilangkan dengan menggunakan obat Furazolin.

BINTIK PUTIH

  1. Penyebab dari munculnya penyakit ini adalah ichthyophthirius multifiliis dimana mereka akan menyerang ikan lele yang dipelihara didalam kolam yang airnya menggenang.
  2. Gejala yang ditunjukkan oleh ikan lele yang terserang oleh penyakit ini adalah bahwa pada permukaan kulit dan juga insang ikan lele banyak dijumpai bintik – bintik berwarna putih yang apabila dibiarkan terlalu lama, kulit dan insang ini akan rusak sebelum pada akhirnya nanti ikan lele akan mati dalam hitungan jam.
  3. Beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
    Memperbaiki sistem sanitasi, air kolam ditaburi dengan garam dapur sejumlah 30 gram / liter air, sebanyak 2 – 3 kali berturut – turut, penggunaan malachyte green berdosis 0,1 gram / m2 sebanyak 2 hari sekali hingga ikan lele sembuh.

BOROK

  1. Merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh para peternak ikan lele dikarenakan dapat menyebabkan kematian massal.
  2. Penyebab dari munculnya penyakit ini adalah aeromonas dan pseudomonas dimana mereka meenyerang organ dalam ikan lele, seperti hati, limpa serta daging.
  3. Gejala yang ditunjukkan oleh ikan lele yang terserang oleh penyakit ini adalah munculnya borok diseluruh permukaan kulit ikan lelel. Borok ini akan mengeluarkan nanah jikan penyakit ini memarah.
  4. Beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
    Mengkarantinakan ikan lele yang sakit dan pemberian antibiotik pada ikan lele yang masih sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Antibiotik ini dapat diberikan dengan cara dicampurkan ke dalam pakan ikan lele dengan dosis antibiotiknya adalah sebesar 1 mg / kg pakan. Selain itu air kolam ditaburi dengan garam dapur sejumlah 10 kilogram yang telah dicampur dengan tumbukan daun pepaya.

CACINGAN

  1. Jenis yang dapat menyerang adalah dactylogyrus dan gyrodactylus, dimana mereka sering dijumpai dikolam yang kepadatan tebarnya terlalu tinggi serta baru saja mengalami perubahan lingkungan hidup yang drastis dan mendadak. Mereka sering menyerang bagian insang ikan lele (akan menyebabkan kesulitan dalam hal bernafas) serta kulitnya (menjadi berlendir).
  2. Gejala yang ditunjukkan oleh ikan lele yang terserang oleh penyakit ini adalah menurunnya nafsu makan serta ikan lele sering berenang ke atas permukaan air.
    Beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
    Mengganti air dalam jumlah yang besar, air kolam ditaburi dengan garam dapur sejumlah 40 gram / m2, merendam ikan lele yang sakit ke dalam air PK berkonsentrasi 0,01 % selama 30 menit.

TRICHODINA

Penyakit ini disebabkan oleh protozoa, dimana mereka menyerang bagian insang dari ikan lele. Ikan yang terserang oleh penyakit ini akan berputar – putar dan muncul diatas permukaan air.
Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah merendam ikan lele yang sakit ke dalam air berformalin berkonsentrasi 15 – 20 ppm.


Tidak ada komentar: